Ketika Preventif dan Kuratif Mempertanyakan Hubungannya
Merekalah,dua nama
Yang terlahir dari buku yang sama
Dekat tanpa sering saling sapa
Saling mengisi,tapi jarang berbagi cerita
Datanglah ia sang "penyakit"
Keduanya kini beradu dalam gaduh
Menyalahkan satu sama lain dalam keluh
Menyelam dalam keruh
Membela prinsip masing-masing akan penyembuhan yang menyeluruh
Untuk apa begitu,teriak preventif
Ini hanya butuh konsistensi
Kepastian dalam sikap dan aksi
Asupan energi setiap hari
lindungi ia dengan antibodi
Hilangkan penatnya beri ia relaksasi
Atau sekedar terapi
Pemulihan kepercayaan diri
Ini terlambat,desir kuratif
Keputusan yang kau ambil terlalu lambat
Dengan semua keluh yang kau hambat
Dan keseluruhan penat yang menyengat
hingga ragamu dan pikirmu kian dingin dan menjengat
Aku memang bukan dewa,aku tidak hebat
Namun ini sudah kritis,kita butuh obat
Aku akan menyembuhkannya,hingga kembali sehat
Kau hanya perlu percaya dan memegang tanganku erat
Maka tibalah periode ini
Dimana kalian akhirnya saling isi
Berjalan beriringan tanpa jarak sama sekali
Saling berprinsip saling berjanji
Dengan keraguan akan yang lain yang kalian ganjal dalam hati
Penasaran akan kepastian yang terus dinanti
Sampai nantinya berujung pada suatu inti
Yang kalian setujui tanpa harus disesali
Apakah yang akan tertulis diresep nanti?
Apakah sekedar anjuran penuh simpati?
Pengobatan tiada henti?
Atau bahkan vonis mati?
Apapun itu,itu takdir yang hakiki
Untuk saat ini tak ada konklusi
Biarlah ini semua jadi ilusi
Dalam misteri ilmu pasti
Satu yang kalian harus percayai
Bahwa ada obat untuk semua "penyakit" suatu hari nanti
Posting Komentar